Pages

Subscribe:

Senin, 30 Juli 2012


1.      BAB 6 : Pelaporan Segmen, Evaluasi Pusat Investasi, dan Penetapan Harga Transfer
            Desentralisasi dan Pertanggungjawaban
Banyak perusahaan yang dalam upaya meningkatkan tingkat efisiensi secara keseluruhan memilih desentralisasi. Adapun desentralisasi adalah praktik pendelegasian wewenang atau kebebasan dalam pengambilan keputusan kepada jenjang yang lebih rendah. Dalam suatu organisasi yang terdesentralisasi, manajer jenjang lebih rendah membuat dan mengimplementasikan keputusan. Alasan untuk melakukan desentralisasi cukup banyak, diantaranya kemudahan mengumpulkan dan menggunakan informasi local. Perusahaan beranggapan bahwa manajer local mampu membuat keputusan yang lebih baik berdasarkan informasi local karena manajer local lebih tahu dan paham akan situasi dan kondisi yang ada pada lingkungannya. Selain itu, manajer local juga mampu memberikan tanggapan secara tepat waktu pada kondisi-kondisi yang berubah. Selain itu, desentralisasi pada perusahaan  besar diperlukan dengan alasan menfokuskan manajemen pusat, dimana keputusan operasional didesentralisasikan sehingga manajemen pusat bebas menangani perencanaan dan pengambilan keputusan strategis. Alasan lain adalah sebagai wadah untuk melatih dan memotivasi manajer local dan meningkatkan daya saing dengan memperkenalkan lebih jauh kekuatan-kekuatan pasar.
         Akuntansi pertangungjawaban adalah suatu system evaluasi para manajer yang didasarkan atas aktivitas dibawah supervise manajer bersangkutan. Adapun system akuntansi pertanggungjawaban adalah system yang mengukur berbagai hasil yang dapat dicapai oleh setiap pusat pertanggungjawaban mereka. Dalam pengambilan keputusan terdesntralisasi memperkenankan manajer pada jenjang lebih rendah untuk membuat dan mengimplementasikan keputusan penting yang berkaitan dengan wilayah pertanggungjawaban mereka. Pusat pertanggungjawaban (responsibility center) adalah suatu segmen bisnis yang manajernya bertanggung jawab terhadap serangkaian kegiatan-kegiatan tertentu. Adapun empat jenis utama pusat pertanggungjawaban :
·         Pusat biaya (cost center) – manajer hanya bertanggung jawab terhadap biaya.
·         Pusat Pendapatan (revenue center) – manajer hanya bertanggung jawab terhadap pendapatan.
·         Pusat laba (profit center) – manajer bertanggung jawab pada penjualan dan biaya
·         Pusat investasi (investment center) – manajer bertanggug jawab terhadap penjualan, biaya dan investasi modal.



Luca Pacioli's contribution

Luca Pacioli, a Franciscan friar, is generally associated with the introduction of double entry bookkeeping. In 1494 he published his book, Summa de Arithmetica.  In Summa Arithmetica, Pacioli introduced symbols for plus and minus for the first time in a printed book, symbols that became standard notation in Italian Renaissance mathematics. Summa Arithmetica was also the first known book printed in Italy to contain algebraAlthough Luca Pacioli did not invent double-entry bookkeeping, his 27-page treatise on bookkeeping contained the first known published work on that topic, and is said to have laid the foundation for double-entry bookkeeping as it is practiced today. Even though Pacioli's treatise exhibits almost no originality, it is generally considered as an important work, mainly because of its wide circulation, it was written in the vernacular Italian language, and it was a printed book.
According to Pacioli, accounting is an ad hoc ordering system devised by the merchant. Its regular use provides the merchant with continued information about his business, and allows him to evaluate how things are going and to act accordingly. Pacioli recommends the Venetian method of double-entry bookkeeping above all others. Three major books of account are at the direct basis of this system: the memoriale (Italian:memorandum), the giornale (Journal), and the quaderno (ledger). The ledger is considered as the central one and is accompanied by an alphabetical index.
Pacioli's treatise gave instructions in how to record barter transactions and transactions in a variety of currencies – both being far more commonplace than they are today. It also enabled merchants to audit their own books and to ensure that the entries in the accounting records made by their bookkeepers complied with the method he described. Without such a system, all merchants who did not maintain their own records were at greater risk of theft by their employees and agents: it is not by accident that the first and last items described in his treatise concern maintenance of an accurate inventory
www.wikipedia.com
1. Kebutuhan
    Kebutuhan adalah suatu keinginan manusia yang harus dipenuhi. Kebutuhan manusia bersifat tidak terbatas karena manusia memiliki sifat selalu merasa kurang (tidak puas). Semakin banyak sarana yang dimiliki, semakin banyak kebutuhan yang dirasa kurang terpenuhi.
Kebutuhan manusia yang tidak terbatas antara lain disebabkan oleh :
a. Pertambahan jumlah penduduk
b. Penemuan baru dan kemajuan teknologi
c. peningkatan keadaan sosial ekonomi
d. Perubahan dan perkembangan kebudayaan manusia
    Di sisi lain, sarana yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan manusia terbatas, sehingga muncullah yang disebut kelangkaan (scarcity) artinya jumlah barang/jasa tidak seimbang dengan kebutuhan manusia.
Penyebab kelangkaan antara lain :
a. Terbatasnya SDA
b. Terbatasnya kemampuan manusia untuk mengolah
c. Keserakahan manusia
d. Meningkatnya kebutuhan yang lebih cepat dari kemampuan menghasilkan barang/jasa 


Macam-macam kebutuhan :
    a. menurut kegunaan (intensitas): kebutuhan primer, sekunder, tersier
    b. menurut waktu :  kebutuhan sekarang dan masa yang akan datang
    c. menurut sifat dan bentuknya : kebutuhan individu dan kelompok
    d. menurut sosio budaya : kebutuhan sosial dan psikologis.


2. Barang dan Jasa sebagai sumber pemenuhan kebutuhan yang terbatas
    manusia memenuhi kebutuhannya dengan menggunakan barang dan jasa. barang adalah alat pemuas kebutuhan yang berwujud, sedangkan jasa adalah alat pemuas kebutuhan yang tidak berwujud dan hanya dapat dirasakan manfaatnya.


Macam-macam barang
a. Cara perolehannya : barang ekonomi dan barang bebas
b. Kegunaan : barang produksi dan barang konsumsi
c. Fungsinya : barang subtitusi dan komplementer
d. Status jaminan kredit : barang bergerak dan barang tidak bergerak
e. proses produksi : bahan baku (dasar), barang setengah jadi dan barang jadi.
f. permintaan : baarang inverior dan superior


******** sekian ************